Selasa, 20 Februari 2018

Jadilah Netizen Yang Rasional Dengan Tetap Berkepala Dingin


Selama ini argumen rasional dalam Pilkada absen karena didominasi oleh narasi black campaign berbasis SARA, smear campaign, dan spin doctors. Semua belah pihak saling menyalahkan, mencaci-maki, menghujat, dan mendiskreditkan pihak lain di tengah absennya wacana yang sehat.
Jika netizen menyangka bahwa dengan “menyuntikkan” kebencian kepada dunia maya akan meningkatkan awareness atau kesadaran terhadap kandidat yang mereka dukung, hal tersebut jelas sangat keliru.
Hal yang sudah pasti terjadi bukanlah peningkatan kesadaran terhadap para kandidat, namun peningkatan eskalasi potensi konflik horisontal. Sudah terbukti bahwa konflik di dunia maya dapat diperpanjang ke dunia nyata, seperti yang dulu pernah dilakukan sepasang netizen yang berkelahi karena Twitwar yang berawal dari masalah kecil, tetapi menyinggung ego masing-masing.
Bagaimana kalau persitegangan tersebut memasuki eskalasi yang jauh lebih besar? Tentu saja potensi konflik horisontal juga semakin besar, dan hal ini harus dicegah dari awal.

Kita semua sudah lelah dan jemu dengan “penggarapan” intelijen ala operasi khusus yang akhirnya berujung meletusnya konflik horisontal era 80-an seperti pembajakan Woyla, Peristiwa Lapangan Banteng, tragedi Tanjung Priok, dan pengeboman Candi Borobudur.
Menjadi netizen yang rasional adalah dengan tetap berkepala dingin, sejuk, dan tenang di tengah kebisingan twitwar yang ada. Pilkada ini diharapkan menjadi sejuk, karena ketokohan kandidat bijak yang bisa mengimbangi aksi-aksi konfliktual di level masa.
Di level elite, kita pun berharap akal sehat tetap terjaga. Namun, apakah akar rumput bisa mengikuti kebijakan dari kandidat mereka, itu masih harus dilihat lagi.
Walakhir, para elit harus menjadi “oase sejuk” di tengah kebisingan narasi-narasi konfliktual tanpa makna yang beredar di dunia maya. Dan yang kalah penting, penegak hukum, terutama kepolisian, harus tegas menindak segala aksi yang berniat memecah masyarakat atas isu-isu agama dan SARA.(*)


#Polrestanjungpinang, #Poldakepri, #Pilkadadamai, #Tanjungpinang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar