Hendak Membobol ATM Menggunakan Peledak, Pria Asal Tanjungpinang Ditangkap
ilustrasi : |
Surabaya - Tim anti bandit Satreskrim Polrestabes Surabaya meringkus pria berinisial WS asal Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Pria 29 tahun ini dibekuk karena hendak membobol mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di kawasan Darmo Harapan Surabaya.
Saat dibekuk, polisi mengamankan berbagai perlengkapan yang diduga sebagai bahan peledak. Di antaranya adalah 1 buah tabung Bright Gas warna pink ukuran 5 1/2 Kg, 2 mata bor dan 1 bor, 1 buah oksigen, 2 selang regulator, dan 1 buah botol isi pembersih lantai.
“Ini memang kejahatan dengan modus baru. Membobol ATM dengan cara diledakkan. Pelaku merakit sendiri bahan peladak dan mencari sasaran. Beruntung aksi ini keburu terendus polisi,” tegas Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKPB Leonard Sinambela.
Leonard mengatakan, kasus ini diungkap saat Tim Anti Bandit melakukan patroli rutin di daerah rawan kejahatan di sekitar Jalan Raya Darmo Harapan. Saat itu, petugas mendapat kendaraan jenis Honda Mobilio tiba-tiba mematikan mesin di dekat ATM.
“Karena curiga, petugas melakukan pemeriksaan. Saat itulah mereka menemukan senjata tajam dan alat-alat mencurigakan di dalam mobil. Setelah diinterogasi, pelaku WS mengaku hendak meledakkan ATM,” tegas Leo dalam keterangan pers, Senin (28/8/2017).
Hasil pemeriksaan sementara, pelaku WS nekat berbuat jahat karena tengah terhimpit ekonomi. Dia terlilit utang dan berusaha mencari jalan pintas dengan membobol ATM.
“Ngakunya karena kalah bermain valas di Singapura. Sampai dia punya banyak utang. Tetapi, ini masih kami selidiki,”kata Leo.
Menurut Leo, WS sendiri sudah lama tinggal lama tinggal di Singapura. Namun, karena persoalan hutang, WS balik ke Indonesia dan singgah di rumah temannya di Semarang.
“Awalnya memang mencari sasaran di Semarang. Bahkan dia juga sudah melakukan uji joba. Tetapi karena tidak menemukan sasaran, WS datang ke Surabaya. Kota ini dipilih karena wilayahnya dianggap luas dan banyak ATM tidak dijaga oleh security,”tutur mantan Wakasat Reskoba Polrestabes Surabaya ini.
Kepada petugas WS mengakui semua perbuatannya itu. “Saya terlilit utang, tetapi tidak punya uang untuk membayar. Maka saya melakukan ini,”akunya.
WS sendiri mengaku tidak punya keahlian merakit bom. Karena itu dia belajar di internet hingga menemukan cara untuk membongkar ATM tersebut. Namun, apes bagi WS, belum sampai niat itu terwujud, polisi lebih dulu meringkusnya.
Di depan polisi, WS mengaku di Singapura dia juga tidak memiliki pekerjaan tetap, dia sebenarnya Kuliah di Singapura. Dia mengaku sering bermain valuta asing (valas) dan terlilit utang. Dia datang ke Indonesia untuk merencanakan aksi kejahatan ini.
Untuk memudahkan aksinya itu, WS menyewa mobil Honda Mobilio warna putih dengan Nopol H 9040 JE dengan uang muka sebesar Rp 10 juta untuk jangka waktu sewa satu bulan. Di Semarang pula WS membeli barang-barang untuk peralatan peledakan.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar